Monday, March 31, 2014

Dua Kali Jatuh Cinta Dengan Kecantikan Alam Labuan Bajo (3 - Habis)

  7. Resto Mediterraneo

Hari kedua liburan ini, saya tutup dengan makan malam di Resto Mediterraneo. Medioterraneo adalah restoran Italy dengan menu masakan Eropa dan Asia yang lumayan enak-enak. Desain interior yang homy, membuat saya dan kawan-kawan betah berada di restoran ini. 

Dari pinggir jalan saya disambut beberapa anak tangga dan teras resto yang terbuat dari kayu. Ornamen kayu tidak hanya sampai di muka resto, begitu masuk resto, serba-serbi kayu semakin kental terasa. Dinding-dinding mulai dari pintu masuk hingga di bagian dalam resto dihiasi dengan foto-foto seputar penduduk dan pariwisata di Labuan Bajo. 


Dua Kali Jatuh Cinta Dengan Kecantikan Alam Labuan Bajo (2)

  4. Gili Laba

Saya tidak menyangka bahwa Gili Laba merupakan titik singgah yang punya paket pemandangan lengkap. Ada pasir putih, taman laut yang luar biasa indahnya dan bukit untuk menikmati sunset. Setiba di Gili Laba, teman-teman saya snorkeling di area yang tidak terlalu dalam. Hasilnya, mereka bisa menikmati pemandangan bawah laut yang luar biasa cantik seperti di tv. 

Kawan saya bilang bahwa taman bawah laut di Gili Laba adalah yang tercantik dibanding taman laut di titik-titik lainnya. Mereka bisa menikmati terumbu karang dan ikan beraneka warna. Karena tidak terlalu dalam, warna-warni terumbu karang dan ikan-ikan tersebut dangat jelas terlihat. Saya iri banget karena tidak turun snorkeling! Saya tepar setelah gila-gilaan snorkeling di Manta Point!

Tetapi... saya tetap bisa menikmati keindahan alam Indonesia dari sudut yang berbeda di Gili Laba ini. Untuk itu saya naik bukit  Gili Laba hingga ke puncaknya! 


Dua Kali Jatuh Cinta Dengan Kecantikan Alam Labuan Bajo (1)

Tidak menyangka saya berkesempatan lagi untuk berlibur di Labuan Bajo. Pada liburan kali ini saya datang dengan 5 orang kawan. Berbeda dengan liburan di Labuan Bajo sebelumnya, saya hanya pergi sendirian. Kapal yang saya gunakan juga lebih besar dari sebelumnya. Walaupun sama-sama berlokasi di Labuan Bajo, liburan saya kali ini punya rasa yang berbeda. Agak mewah sedikit lah dibanding liburan lalu yang benar-benar a la backpacker, he-he-he.

Hampir mirip dengan kunjungan wisata di Labuan Bajo sebelumnya, lokasi liburan saya kali ini masih banyak mengambil tempat di Perairan Komodo walaupun dengan rute yang berbeda. Mau tahu kemana saja saya berjalan-jalan selama 2 hari masa liburan? Berikut liputannya:    


Tuesday, February 19, 2013

Sepuluh Jam Di Pulau Bali (3 - Habis)

5. Pusat Peribadatan Puja Mandala 

Sesuai namanya, di area ini terdapat 5 tempat ibadah dari 5 agama yang diakui di Indonesia. Ada masjud, gereja katolik, gereja protestan, pura dan vihara, berdiri tegak berdampingan.

Puja Mandala



Lima Rumah Ibadah Berdiri Berdampingan

6. Pantai Padang-Padang

  Pantai Padang-Padang adalah pantai yang agak tertutup di area Bali selatan. Berbeda dengan pantai lainnya, saat akan masuk ke pantai ini, dari tempat supir menurunkan saya, saya harus menuruni beberapa anak tangga yang curam lalu disambung dengan beberapa anak tangga lagi yang seperti jalan masuk menuju gua. Setelah selesai menuruni semua anak tangga tersebut barulah saya dapat menikmati pantai Padang-Padang yang sayangnya agak kotor :(. Sebenarnya, bila dirawat baik, walaupun tidak terlalu luas,  pantai ini cukup cantik dan tepat bagi orang yang mencari privasi. Selain itu, area semacam gua yang harus saya lalui untuk masuk ke area pantai juga menambah keunikan tersendiri.  


Petunjuk Pintu Masuk "Gua" Menuju Pantai Padang-Padang

Tangga Di Dalam "Gua" Menuju Pantai Padang-Padang
Bagian Tengah "Gua" Menuju Pantai Padang-Padang


Pantai Padang-Padang Yang Tidak Terlalu Luas Namun Cantik





Pemandangan "Gua" Dari Arah Pantai Padang-Padang

Pemandangan Pantai Padang-Padang Dari Jalan Raya Di Atasnya

7. Discovery Mall

Menurut saya, Discovery Mall di Kuta tidak jauh berbeda dengan mall-mall lain yang ada di Indonesia. Tapi yang membuat saya ingin mengunjungi mall ini adalah karena Discovery Mall memiliki area restoran, dibagian belakangnya, yang tepat menghadap ke laut. Makan malam di salah satu restoran disini, membuat saya mengginggil karena terpaan angin malam. Namun suasana restoran yang cantik ditambah pemandangan lampu-lampu kota diseberang laut, membuat saya merasa hangat selama menikmati makan malam.


Saya Dan Teman-Teman

Narsis Sendirian :)

Tips of The Trip:
  • Dalam melakukan perjalanan nonstop seperti yang saya lakukan, pengaturan waktu menjadi fokus perhatian utama. Bila akan kembali ke kota asal menggunakan pesawat, seperti saya, maka yang saya lakukan adalah menghitung mundur mulai dari pukul berapa saya harus tiba di bandara, lalu berapa jam perjalanan dan lama kita singgah di masing-masing tempat wisata hingga perkiraan pukul berapa harus mulai berangkat dari penginapan.
  • Minta saran dari petugas penginpan, tur guide atau kenalan yang mengerti daerah setempat untuk membantu menyusun rute perjalanan. Dengan rute perjalanan yang tidak berputar-putar, waktu kita akan lebih efisien. 
  • Stamina juga perlu dijaga. Manfaatkan waktu perjalanan dari satu tempat wisata ke tempat wisata yang lain untuk beristirahat atau memakan makanan berat supaya tidak lemas selama berwisata.
  • Bawa pakaian ganti yang mudah diambil. Masukkan ke dalam ransel yang kita bawa selama berwisata sehingga bila kita terlalu seru – bermain air misalnya – dan harus mengganti baju, kita tidak kerepotan dan tidak buang-buang waktu untuk membongkar koper.
  • Informasi Transport:
  • Saya menggunakan rental mobil dengan supir bernama Pak Made 085237052673) atau Pak Bayu (081337156850) dengan harga sewa Rp. 350.000 per 10 jam.

Sepuluh Jam Di Pulau Bali (2)


  3. Turtle Island

Untuk masuk ke Turtle Island atau Pulau Penyu, saya harus membayar Rp. 10.000. Disini, saya bisa bermain dengan penyu, mulai dari penyu kecil berusia 1 tahunan yang beratnya 2 – 3 Kg, hingga penyu besar yang beratnya berpuluh-puluh kilo dan usianya sudah berpuluh-puluh tahun. Penyu besar ditempatkan di kolam terpisah dari penyu kecil. Saat bermain dengan penyu besar, kita juga diperbolehkan memberi makan. Saat bermain dengan penyu kecil, saya baru tahu bahwa bagian perut kura-kura (yang berwarna putih) ternyata lunak! Saya pikir bagian tersebut keras, sekeras tempurungnya.  

Saya Dan Penyu Kecil

Monday, February 18, 2013

Sepuluh Jam Di Pulau Bali (1)


Pada Desember 2012 lalu, saya kembali berdinas untuk kesekiankalinya di Denpasar. Entah terkena angin apa, pada saat pertemuan perencaan, pimpinan saya bilang “extend aja, boleh loh, jalan-jalan lah, biar santai dikit.” Wohhhoooooowwww!!! Walaupun masih tidak percaya, saya tetap langsung menghubungi manajer kantor untuk perpanjangan waktu dinas. Dapatlah saya satu hari tambahan untuk menetap di Denpasar. Sesuai “pesan pimpinan”, waktu satu hari tambahan itu saya manfaatkan untuk berjalan-jalan seputar pulau Bali.   Walau cuma 10 jam, dengan biaya yang murah meriah, saya cukup dapat menikmati kegiatan “kabur” sejenak dari rutinitas ini. Selama 10 jam penuh, tempat-tempat yang bisa saya kunjungi adalah:

1. Pura Tanah Lot

Tanah Lot artinya tanah yang lunak. Ini merujuk pada daerah sekitar pura yang merupakan tanah pasir yang lunak bila terkena air pantai. Tiket masuk Pura Tanah Lot adalah Rp. 10.000. Untuk mendekat ke area pura, kita diharuskan “membersihkan diri” menggunakan Air Suci Tanah Beji. Dalam proses membersihkan diri tersebut, akan ada pendeta yang memandu. 

Tempat Membersihkan Diri Di Air Suci Tanah Beji

Sunday, February 17, 2013

Kota Cantik, Malang Namanya (3 - Habis)

8. Toko Oen

Tempat kunjungan saya terakhir adalah Toko Oen. Rumah makan ini berdesain interior jaman dulu dengan furnitur-funitur kuno yang tetap manis. Mulai dari bentuk pintu, bentuk jendela, gorden, meja, kursi dan lantai, semuanya bernuansa kolonial. Benar-benar seperti di Malang jaman dahulu kala. Yang saya cicipi disini adalah Ice Cream Oen Special dan Sate Ayam Oen. Semuanya enak!


Suasana Di Toko Oen